Beluntas dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penurunan kadar glukosa darah karena terdapat kandungan senyawa flavonoid yang telah dibuktikan dengan pengujian atau identifikasi senyawa menggunakan KLT. Flavonoid diketahui mempunyai sifat protektif terhadap kerusakan sel beta pankreas sehingga mampu mendegenerasi sel-sel beta pankreas yang rusak dan mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan memperbaiki daya kerja reseptor insulin khususnya pada quarcetin yang ada pada flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji skrining senyawa metabolisme yaitu flavonoid menggunakan metode KLT dan mengetahui hasil uji efektivitas ekdtrak daun beluntas pada mencit jantan sebagai penurunan kadar glukosa darah. Penilitian ini menggunakan 5 kelompok mencit. Kelompok I ( Normal ); kelompok II ( kontrol positif ), kelompok III ( ekstrak daun beluntas 1 mg/kg bb ) ; kelompok IV ( ekstrak daun beluntas 2 mg/kg bb ); kelompok V ( ekstrak daun beluntas 3 mg/kg bb ). Setelah 7 hari perlakuan penurunan kadar glukosa darah, data analisis menggunakan uji statistik standar deviasi dan t-test (p<0,05). Hasil uji statistik menggunakan metode t-test menunjukkn bahwa kelompok glibenklamid dengan ekstrak 2 mg/kg bb dan glibenklamid dengan ekstrak 3 mg/kg bb signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah dan pada uji standar deviasi pengaruh ekstrak terhadap kadar glukosa darah menunjukkan bahwa ekstrak daun beluntas dosis 2 mg/kg bb paling berpengaruh terhadap kadar glukosa darah.
Copyrights © 2025