Evaluasi kondisi jembatan diperlukan untuk melihat keadaan jembatan sebagai tindakan pencegahan terjadi kerusakan yang lebih besar pada struktur jembatan. Jembatan Kuranji terbagi menjadi 2 bagian yaitu jembatan lama yang berusia 30 tahun dan jembatan baru yang berusia 9 tahun. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pengukuran mikrotremor. Pengukuran dilakukan di 12 titik dengan durasi perekaman 90 menit. Hasil pengukuran mikrotremor diolah menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dan pergerakan partikel (particle motion) menggunakan Software Geopsy. Pada analisis kurva HVSR dihasilkan nilai frekuensi alamiah. Untuk menentukan kondisi jembatan ditentukan nilai rasio frekuensi alamiah yang didapatkan dari pengolahan nilai frekuensi alamiah. Nilai frekuensi alamiah jembatan lama didapatkan sebesar 3,420 Hz dan 2,031 Hz untuk jembatan baru. Nilai rasio frekuensi alamiah jembatan baru sebesar 1,144% dan jembatan lama sebesar 2,611% dan dinyatakan jembatan baru berada dalam keadaan baik secara struktur dan jembatan lama berada dalam keadaan karatan (cacat kecil) yang memerlukan perawatan secara rutin. Pada metode pergerakan partikel didapatkan ketidakselarasan pergerakan struktur atas dan bawah jembatan lama yang dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan pada struktur jembatan.
Copyrights © 2023