Latar belakang: Emesis gravidarum adalah suatu keadaan yang biasa timbul di trimester pertama kehamilan, di mana ada 60-80% wanita hamil pada kehamilan pertama (primigravida) dan 40-60% pada kehamilan berikutnya (multigravida) mengalaminya. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil dan berpotensi menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan “untuk mengkaji pengaruh pemberian permen jahe (Zingiber officinale) terhadap frekuensi emesis gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi, Cianjur.” Metode: Studi ini menggunakan desain Quasi Eksperimental melalui pendekatan Post-test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 62 ibu hamil yang dipisah ke dalam dua kelompok, yakni intervensi (n=31) dan kontrol (n=31). Kelompok intervensi diberikan permen jahe untuk dikonsumsi dua kali sehari dalam kurun waktu 7 hari, dan kelompok kontrol diberikan permen gula. Pengukuran hasil dilakukan dengan menggunakan kuesioner PUQE-24 untuk menilai frekuensi dan tingkat keparahan gejala emesis gravidarum pada ibu hamil. Hasil: Di kelompok intervensi, 54,8% responden tidak menjumpai mual muntah sesudah mengonsumsi permen jahe, sedangkan pada kelompok kontrol 74,2% masih mengalami emesis ringan. Analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p value=0,000). Kesimpulan: Temuan studi menjabarkan bahwa pemberian permen jahe terbukti efektif untuk meminimalisir frekuensi emesis gravidarum. Temuan ini dapat diimplementasikan sebagai terapi komplementer yang aman dan mudah diakses dalam asuhan antenatal.
Copyrights © 2024