Tujuan penelitian ini untuk mengetahui AFR, temperatur, emisi, tinggi nyala api pembakaran premixed dengan bahan bakar blending biodiesel jelantah – minyak kelapa. Persediaan minyak bumi yang semakin menipis karena pembaharuan minyak bumi berbahan fosil memerlukan waktu jutaan tahun. Indonesia memiliki banyak tumbuhan penghasil minyak nabati, yang merupakan alternatif bahan bakar yang dapat dimanfaatkan. Pada penelitian ini menggunakan metode premixed combustion dengan variasi medan magnet dengan bahan bakar blending biodiesel jelantah – minyak kelapa, thermocouple Tipe - K digunakan untuk mengukur suhu, gambar nyala api diambil menggunakan high speed kamera Cannon 600D. Hasil penelitian ini menunjukkan temperatur tertinggi dihasilkan oleh variasi B70 medan magnet tarik dengan suhu 795?C disusul dengan variasi B40 medan magnet tolak dengan temperatur 471?C. evolusi nyala api yang paling lama dihasilkan oleh medan magnet tolak campran B70, sedangkan tinggi nyala api tertinggi dihasilkan oleh B40 medan magnet tolak dengan tinggi 69,32 mm lalu diikuti oleh pembakaran dengan variasi B40 medan magnet tarik yang mencapai ketinggian 37,92 mm, sedangkan emisi NOX terendah dihasilkan oleh B40 medan magnet tolak dengan nilai sebesar 128 PPM.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024