Padi (Oryza Sativa L) merupakan tanaman budidaya yang sangat penting bagi manusia. Produksi padi erat kaitannya dengan luas panen, dimana kenaikan dan penurunan luas panen akan mempengaruhi hasil produksi. Jawa Timur adalah provinsi penyumbang produksi padi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2017 produksi padi di Jawa Timur mencapai 13.060.464 ton atau sebesar 16,09% dari total produksi padi di Indonesia. Produksi padi pada triwulan III tahun 2017 mengalami penurunan, penurunan tersebut diduga dipengaruhi oleh penurunan luas panen. Oleh karena itu perlu dilakukan peramalan untuk mengetahui pola luas panen dan produksi padi yang akan datang. Penelitian ini menggunakan data luas panen dan produksi padi tahun 2007-2017 dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Metode peramalan yang digunakan adalah Resilient Backpropagation (Rprop) yang merupakan salah satu modifikasi dalam Backpropagation yang mempunyai teknik konvergensi yang cepat dan tingkat akurasi yang tinggi. Dari tahun 2007 sampai 2017 luas panen terendah berada pada triwulan III tahun 2008 dan luas panen tertinggi berada di triwulan I tahun 2017. Produksi padi terendah berada pada triwulan III tahun 2008 dan produksi padi tertinggi berada di triwulan I tahun 2015. Data luas panen dan produksi padi selalu tinggi di triwulan I dan turun di triwulan III. Rata-rata luas panen dan produksi padi selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dari hasil peramalan tahun 2018 dan 2019 dengan model terbaik untuk luas panen yaitu 3-8-1 dan produksi padi yaitu 3-14-1 diketahui bahwa luas panen tertinggi berada di setiap triwulan I, hal ini diikuti dengan kenaikan produksi padi. Luas panen mengalami penurunan di triwulan III dan juga diikuti penurunan produksi padi.
Copyrights © 2024