Pembalut merupakan produk yang berbentuk lembaran atau pad terbuat dari bahan selulosa atau sintetik yang digunakan untuk menyerap cairan menstruasi dari vagina. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang meliputi pengujian fisik pada sampel dengan cara mengukur ketebalan, Panjang, serta berat pada masing-masing sampel. Daya urai sampel ditentukan dengan menggunakan uji biodegradable yang dilakukan selama 14 hari. Pengujian daya serap dilakukan dengan uji absorpsi dengan cara sampel kering ditimbang kemudian ditambahkan cairan pengganti darah hingga terjadi kebocoran.pengujian antibakteri meliputi sterilisasi alat , pembuatan media selanjutnya pengujian aktivitas antibakteri yang dilakukan dengan menggunakan metode difusi dengan kontrol positif menggunakan ciprofloksasin dan kontrol negatif menggunakan aquadest steril yang di teteskan pada kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel pembalut memiliki sifat fisik yang berbeda-beda, pembalut pakai ulang memiliki kapasitas absorpsi paling besar dibandingkan pembalut sekali pakai dan pada pembalut sekali pakai bersifat biodegradable serta sifat antibakteri Staphylococcus aureus memiliki zona hambat lebih besar dibandingkan dengan antibakteri Escherichia coli. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hasil uji absorpsi yang memenuhi standar SNI 16-63632000 terdapat pada sampel pembalut sekali pakai dan pada uji antibakteri dapat disimpulkan bahwa aktivitas Staphylococcus aureus memiliki zona hambat lebih besar dibanding Escherichia coli.
Copyrights © 2024