Nepotisme dalam pemerintahan menjadi sangat kontroversial karena berimplikasi pada kesejahteraan sosial dan persepsi masyarakat terhadap integritas pemerintah. Di Provinsi Banten, secara teori, praktik nepotisme akan memperburuk stratifikasi sosial yang ada karena jabatan atau tunjangan pemerintah diberikan atas dasar hubungan dan bukan berdasarkan prestasi. Hal ini berdampak pada ketimpangan kesempatan dan distribusi sumber daya, seperti kasus mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, yang diduga menggunakan hak politiknya untuk menunjuk anggota keluarga pada posisi penting di pemerintahan dan hal ini memicu persepsi negatif di kalangan pemerintah dan rakyat. Pemerintahan Banten dipimpin oleh sistem pelayanan sipil. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari nepotisme yang dilakukan pemerintah Banten dan relevansinya terhadap kesejahteraan sosial dan kepercayaan masyarakat dengan menggunakan metode kualitatif berupa survei dan wawancara mendalam. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemahaman mengenai dampak nepotisme sistematis di tingkat lokal dan memberikan saran untuk perbaikan pemerintahan yang lebih terbuka, akuntabel, dan berorientasi pada rakyat.
Copyrights © 2025