Perdagangan udang beku global menjadi semakin kompetitif, dengan produsen besar seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar ekspor udang terbesar seperti Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai daya saing ekspor udang beku Indonesia di pasar Jepang dibandingkan pesaingnya di Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan data sekunder, khususnya data ekspor tahun 2002 hingga 2022, dengan penekanan pada keseluruhan data udang beku yang diklasifikasikan dengan 6 digit kode HS internasional HS030613, HS030616, dan HS030613. Dalam penelitian ini, alat analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) digunakan untuk menilai daya saing komparatif, sedangkan alat analisis Export Product Dynamic (EPD) digunakan untuk menilai daya saing kompetitif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata ekspor RCA udang beku Indonesia (5,38), Thailand (3,35), dan Vietnam (14,79) berarti ketiga negara tersebut memiliki daya saing komparatif di pasar Jepang. Berdasarkan analisis EPD, daya saing udang beku Indonesia, Thailand, dan Vietnam mengalami fluktuasi yang menunjukkan bahwa posisi persaingan ekspor udang beku ketiga negara tersebut ke Jepang tidak stabil. Indonesia dan Vietnam menunjukkan kapasitas untuk memulihkan dan meningkatkan posisi mereka di pasar Jepang, sementara Thailand perlu mengatasi tantangan untuk meningkatkan daya saingnya.
Copyrights © 2025