Fenomena peningkatan populasi lanjut usia (lansia) di Indonesia diproyeksikan mencapai 25% pada tahun 2045, sehingga pemberdayaan lansia menjadi aspek krusial dalam mewujudkan kehidupan yang sehat, aktif, dan bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna penuaan yang sehat, aktif, dan positif di kalangan lansia yang tinggal di Pondok Pesantren Mukti Mulia. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan pengumpulan data melalui studi kepustakaan, observasi, dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia memaknai penuaan yang sehat, aktif, dan positif melalui keterlibatan dalam aktivitas fisik, sosial, dan keagamaan, seperti olahraga, bakti sosial, rekreasi, serta kajian keagamaan. Lansia di pesantren ini juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan persiapan spiritual untuk kehidupan akhirat. Temuan ini menunjukkan bahwa aspek spiritualitas memainkan peran penting dalam membangun kebermaknaan hidup pada lansia di lingkungan pesantren.The increasing elderly population in Indonesia is projected to reach 25% by 2045, highlighting the importance of elderly empowerment to ensure a healthy, active, and meaningful life. This study aims to explore the meaning of healthy, active, and positive aging among the elderly residing at Pondok Pesantren Mukti Mulia. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through purposive sampling, literature studies, observations, and in-depth interviews. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman model. The findings indicate that the elderly perceive healthy, active, and positive aging through engagement in physical, social, and religious activities, including exercise, social service, recreation, and religious studies. The elderly in this pesantren also emphasize the importance of balancing worldly needs with spiritual preparation for the afterlife. These findings suggest that spirituality plays a crucial role in fostering a sense of meaning in later life, particularly within the pesantren environment.
Copyrights © 2025