Artikel ini mengulas perbedaan kinerja antara guru PNS dan non-PNS dengan menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhinya. Meskipun status kepegawaian dipandang sebagai faktor utama, hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai elemen lain yang lebih kompleks, seperti motivasi, pelatihan, kesejahteraan, dan lingkungan kerja. Lima artikel yang dianalisis menunjukkan bahwa guru PNS cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas, pelatihan, dan jaminan pekerjaan, yang meningkatkan kestabilan kinerja mereka. Namun, guru non-PNS sering kali menunjukkan tingkat kreativitas, semangat, dan inovasi yang lebih tinggi karena menghadapi tantangan yang lebih besar, seperti ketidakpastian status pekerjaan dan fasilitas yang terbatas. Selain itu, teori evaluasi kinerja guru yang mencakup kompetensi profesional, sosial, dan pribadi memberikan perspektif penting dalam menilai kinerja guru secara holistik. Dalam konteks ini, evaluasi kinerja harus mempertimbangkan tidak hanya hasil akhir seperti hasil belajar siswa, tetapi juga upaya dan motivasi internal yang dimiliki guru dalam mengelola pembelajaran. Kesimpulannya, kinerja guru PNS dan non-PNS dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang saling berinteraksi. Oleh karena itu, kebijakan pendidikan yang adil dan inklusif yang mendukung kedua kelompok guru dalam hal pelatihan, kesejahteraan, dan lingkungan kerja yang kondusif sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Copyrights © 2025