Tulisan ini membahas bentuk komunikasi antara petugas dan anak binaan dalam proses pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kupang. Fenomena yang diangkat adalah peran penting komunikasi dalam menciptakan perubahan positif pada anak binaan, yang umumnya memiliki latar belakang kepribadian kasar dan pengalaman hidup penuh kekerasan. Permasalahan penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan mengenai bagaimana bentuk komunikasi yang digunakan oleh petugas dalam membina anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian bertujuan mendeskripsikan bentuk komunikasi antara petugas dan anak binaan, menjelaskan hambatan yang dihadapi, serta memberikan manfaat bagi pemerintah dan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan informan yang meliputi Kepala LPKA, petugas pembinaan, dan anak binaan. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung, sementara data sekunder diperoleh dari dokumen resmi instansi terkait. Proses pengumpulan data dilakukan selama satu bulan tiga minggu, mulai 24 April hingga 14 Juni 2024, di LPKA Kelas I Kupang. Teknik analisis data meliputi reduksi, penyajian data dalam bentuk narasi, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk komunikasi antara petugas dan anak binaan yang dapat diterapkan adalah dialog atau timba balik, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan latar belakang anak binaan. Komunikasi yang efektif terbukti mampu merubah kepribadian anak binaan menjadi lebih baik, sopan, dan produktif. Anak binaan juga mampu melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi atau bekerja dengan bekal keterampilan yang didapat selama pembinaan. Hambatan utama dalam komunikasi adalah sifat dan pengalaman hidup anak binaan, yang memerlukan metode khusus untuk membangun hubungan yang positif.
Copyrights © 2025