Masyarakat widodomartani sebagian mengusahakan lahannya untuk tanaman hutan. Tanaman sengon disenangi masyarakat karena cepat tumbuh dan cepat menghasilkan. Umumnya pola tanam yang digunakan adalah agroforestry sederhana terutama awal pertumbuhan sebagai wujud usaha optimalisasi lahan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pertumbuhan sengon umur 30 bulan dengan pola agroforestry dan komponen tanamannya. Data pertumbuhan yang diambil berupa tinggi, diameter dan komponen tanamannya. Data pertumbuhan yang diperoleh diuji T. Hasil penelitian uji T menunjukkan pola agroforestry lebih baik dibandingkan monokultur untuk tinggi rata-rata 1238,09cm sedangkan diameter rata-rata 10,9167cm. Komponen tanamannya tahun pertama meliputi Tanaman Pokok Sengon dengan tanaman tumpangsari ubikayu, Lombok, Kimpul, tomat, Jagung, Pepaya dan tahun kedua,ketiga sengon, kimpul, pepaya.
Copyrights © 2025