Tuberkulosis merupakan suatu penyakit inflamasi kronik dengan sifat sangat infeksius dan menular yang disebabkan oleh bakteri gram negatif berbentuk batang yaitu Mycobacterium tuberculosis. Pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki gangguan fungsi imunitas tubuh yang membuat penderitanya cenderung lebih rentan terkena penyakit infeksi. Diabetes melitus menekan respon imun dengan mengganggu kemotaksis, fagositosis, dan presentasi antigen sebagai respon terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis dan mempengaruhi fungsi dan proliferasi sel T sehingga mempermudah infeksi dan perkembangan menjadi penyakit simtomatik. Pasien dengan diabetes melitus mempunyai risiko lebih tinggi tertular tuberkulosis dibandingkan orang tanpa diabetes melitus. Mengetahui karakteristik pasien tuberkulosis pengidap diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. H. Cahasan Boesoerie Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Alat pengumpul data berupa rekam medik di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019—2023. Terhadap 53 sampel ditemukan 54,7% berusia pralansia (45-59 tahun), 64,2% berjenis kelamin laki-laki, 81,1% pendidikan terakhirpendidikan dasar, 56,6% bekerja sebagai pekerja kerah biru, 54,7% memiliki IMT dengan kategori berat badan lebih, 69,8% memiliki GDS dengan kategori ≥200 mg/dl, 92,5% memiliki hasil TCM dengan kategori Mycobacterium tuberculosis detected; rifampisin resistance not detected, 37,7% memiliki jenis pengobatan diabetes melitus kategori OHO, 100% didaptakan tidak ada tuberkulosis ekstraparu dan 75,5% memiliki luaran hidup.
Copyrights © 2025