<![CDATA[Setiap satuan pendidikan di Indonesia, baik jenjang SD, SMP, SMA/K hingga Universitas (Tingkat Pendidikan Strata-1), berhak mengusulkan atau merekomendasikan siswa-siswinya kepada Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Indonesia melalui Dapodik sekolah untuk menjadi calon penerima beasiswa PIP. Beasiswa PIP merupakan program pemerintah Indonesia yang dirancang untuk memberikan bantuan pendidikan berupa uang tunai bagi anak-anak usia sekolah dengan rentang usia 6 hingga 21 tahun yang tergolong dalam keluarga miskin, rentan miskin ataupun prioritas untuk tetap dapat memperoleh layanan pendidikan hingga tamat pendidikan. Kesalahan proses seleksi siswa untuk usulan atau rekomendasi siswa penerima beasiswa PIP dapat berakibat pada ketidaktepatan target, munculnya rasa ketidakadilan bagi siswa hingga memicu kesalahpahaman bagi orang tua atau wali murid. Berdasarkan hal tersebut proses seleksi siswa untuk usulan atau rekomendasi siswa penerima beasiswa PIP perlu untuk diperhatikan sehingga dapat menghasilkan hasil usulan atau rekomendasi yang tepat target. Pada SMK Muhammadiyah Aimas, proses seleksi rekomendasi siswa penerima PIP belum berdasarkan penilaian atau kriteria-kriteria tertentu, dimana seleksi masih dilakukan secara subjektif sehingga menghasilkan hasil rekomendasi yang tidak tepat sasaran. Selain itu, proses seleksi masih dilakukan secara manual, tidak otomatis dan terkomputerisasi, hal ini mengakibatkan tidak efisiennya waktu seleksi yang digunakan karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Penelitian ini menerapkan metode SAW dan MAUT untuk membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang digunakan dalam proses seleksi rekomendasi siswa penerima PIP. Sistem dibangun menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Rational Unified Process (RUP). Metode SAW dan MAUT, keduanya digunakan untuk menentukan nilai rangking terbaik dari semua alternatif siswa dan mendapatkan rekomendasi siswa yang terbaik untuk calon penerima PIP. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan sebuah sistem yang diharapkan dengan kesesuaian antara perhitungan manual dan perhitungan sistem. Kedua metode menghasilkan beberapa alternatif tertinggi yang sama untuk dijadikan sebagai rekomendasi siswa penerima PIP, namun demikian metode MAUT memberikan nilai akhir dan nilai validitas yang lebih baik dibanding SAW.]]>
Copyrights © 2024
