Salah satu faktor penyebab kegelisahan pada mahasiswa adalah ketika mereka menghadapi ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Dukungan dari keluarga dapat memberikan perasaan gembira, aman, nyaman, dan mendapatkan dukungan emosional yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, dukungan keluarga dapat mengurangi tingkat kecemasan, meningkatkan semangat hidup, dan memperkuat komitmen untuk tetap semangat dalam proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kaitan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan yang dihadapi mahasiswa DIV Anestesiologi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta dalam menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasional melalui pendekatan cross-sectional. Sebanyak 110 responden diambil sebagai sampel penelitian dengan menggunakan metode random sampling. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa memiliki hubungan signifikan dengan perilaku prokrastinasi dalam penyusunan skripsi, yang dibuktikan dengan nilai ρ-value sebesar 0.001 (ρ <0.005). Dalam sampel tersebut, sebanyak 36 responden (32.7%) mengalami kecemasan berat, sementara 9 responden (8.2%) tidak mengalami kecemasan. Responden dengan dukungan keluarga baik berjumlah 61 orang (55.5%), sedangkan yang memiliki dukungan keluarga kurang hanya 22 responden (20.0%). Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pada mahasiswa DIV Anestesiologi yang menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Copyrights © 2023