Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami praktik akuntansi dalam perspektif budaya Melayu, dengan fokus khusus pada masyarakat Bengkalis. Metode etnografi digunakan untuk menggali bagaimana nilai-nilai budaya Melayu mempengaruhi dan membentuk praktik akuntansi di komunitas ini. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik akuntansi di masyarakat Bengkalis tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatatan dan pelaporan keuangan, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga keharmonisan sosial dan nilai-nilai tradisional. Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, dan kepercayaan menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan akuntansi. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memahami konteks budaya dalam penerapan praktik akuntansi dan menawarkan wawasan bagi pengembangan teori akuntansi yang lebih inklusif dan kontekstual. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap literatur akuntansi budaya serta memberikan panduan praktis bagi para akuntan dan pembuat kebijakan dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam praktik akuntansi di berbagai komunitas.
Copyrights © 2024