Produksi telur belum memenuhi kebutuhan pasar dan standar atau demand gizi. Permintaan telur akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Berbagai persoalan yang ada menyebabkan Indonesia masih belum dapat swasembada produk komoditas. Memunculkan peluang bagi produsen untuk bisa memenuhi rantai kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif terhadap produktivitas telur itik Mojosari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif terhadap produktivitas telur itik Mojosari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif eksperimen dengan sistem berpasangan antara dua populasi yaitu itik yang dipelihara secara intensif dan semi intensif. Perlakuan meliputi sistem pemeliharaan intensif yang terdiri dari 50 ekor itik jenis Mojosari yang dikandangkan pada kandang battery ukuran ukuran panjang 55cm, lebar 20cm dan tinggi 33cm dengan diberi makan secara ad libitum. Perlakuan lainnya yaitu sistem pemeliharaan semi intensif yang terdiri atas 50 ekor itik jenis Mojosari dengan dikandangkan secara diumbar atau bergerak bebas dan diberi pakan secara berebut. Parameter yang diukur yaitu produksi telur perhari atau Duck Day Production (DDP) dan bobot telur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata produktivitas telur itik pada kedua sistem pemeliharaan tersebut serta bobot telur dan produksi telur berbeda nyata.
Copyrights © 2025