Buah naga (Hylocereus spp.) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang banyak dibudidayakan di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sorong. Namun, budidaya buah naga rentan terhadap serangan hama dan penyakit, sementara pemahaman petani pemula terhadap gejala dan penanganannya masih terbatas. Kelompok Tani Dharma Sentosa sebagai komunitas petani buah naga menghadapi kendala minimnya akses terhadap tenaga ahli serta keterbatasan pengetahuan dalam identifikasi hama penyakit tanaman. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem pakar berbasis metode forward chaining yang mampu membantu petani pemula dalam mendiagnosa penyakit tanaman buah naga secara cepat dan akurat. Sistem ini bekerja berdasarkan gejala yang dimasukkan oleh pengguna dan mencocokkannya dengan aturan yang telah ditentukan untuk menghasilkan diagnosis dan rekomendasi penanganan. Penggunaan metode forward chaining dipilih karena kemampuannya dalam melakukan penalaran secara sistematis berdasarkan data input. Pengembangan sistem pakar ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan tanaman, mengurangi ketergantungan pada ahli pertanian, serta menjadi bagian dari upaya digitalisasi pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Sorong.
Copyrights © 2025