Budidaya tanaman anggrek secara konvensional terbilang sangat lama karena hanya mengandalkan pemisahan rumpun maupun anakan. Lamanya hasil budidaya secara konvensional maka dibutuhkan upaya percepatan budidaya yang lebih efektif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kultur jaringan secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP yang memberikan hasil paling optimal terhadap pertumbuhan kalus tanaman anggrek (Dendrobium imelda marina masagung (L.) Neo Cheng Soon). Bahan tanaman yang digunakan adalah daun planlet yang berusia 8 bulan. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor Tunggal dengan menggunakan 2 kombinasi hormon auksin dan sitokinin. Eksplan dikulturkan selama 12 minggu pada media MS instan dengan kombinasi konsentrasi NAA dan BAP. Parameter yang diukur adalah waktu muncul kalus, diameter kalus, bobot basah kalus, dan morfologi kalus. Data yang diperoleh kemudia dianalisis menggunakan uji DMRT pada taraf 1%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan K2 (0,5 ppm BAP + 1,0 ppm NAA) merupakan kombinasi paling optimal untuk menghasilkan presentase rerata waktu muncul kalus tercepat yaitu 54,4 HSK, diameter kalus tertinggi yaitu sebesar 1,248 mm, bobot basah eksplan sebesar 0,220 gram, dan morfologi kalus yang terbentuk yaitu kompak. Kata Kunci: Dendrobium imelda marina masagung (L.) Neo Cheng Soon, ZPT NAA, ZPT BAP, Kultur Jaringan
Copyrights © 2025