Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah salah satu beasiswa yang disediakan oleh pemerintah bagi mahasiswa yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Keterbatasan kuota penerimaan membuat pihak pengelola beasiswa memerlukan sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi pendaftar agar lebih tepat sasaran. Salah satu metode dalam sistem pendukung keputusan adalah metode Additive Ratio Assessment (ARAS). Keunggulan dari metode ARAS terletak dari keefisienan dalam penanganan jumlah dan jenis kriteria. Tujuan penelitian ini untuk membantu dalam menentukan pendaftar yang layak menerima beasiswa KIP Kuliah menggunakan metode ARAS. Data yang digunakan berupa data pendaftar beasiswa KIP Kuliah yang diperoleh dari Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Tanjungpura. Jumlah sampel didapatkan menggunakan metode Slovin sebesar 317 sampel. Terdapat lima kriteria yang digunakan yaitu pekerjaan ayah (C1), penghasilan ayah (C2), pekerjaan ibu (C3), penghasilan ibu (C4) dan jumlah tanggungan (C5). Hasil penelitian ini berupa 153 pendaftar yang diterima berdasarkan pemeringkatan dari hasil utility degree tertinggi dengan tingkat akurasi sebesar 47%. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat beberapa penggunaan kriteria tambahan dari pihak BAK UNTAN yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Utility Degree, Peringkat.
Copyrights © 2025