Penelitian ini bertujuan menganalisis komparatif etika dalam praktik pertanian organik dan konvensional di Kecamatan Bulango Timur. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara melibatkan 15 petani, terdiri dari 8 petani organic,7 petani konvensional. Data dikumpulkan melalui panduan wawancara mencakup aspek praktik pertanian, persepsi etika, dan dampak lingkungan. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan perbedaan signifikan dalam pendekatan etika antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan petani organik memiliki pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya praktik pertanian yang berkelanjutan dan dampak negatif penggunaan bahan kimia. Mereka menerapkan metode yang menjaga keseimbangan ekosistem, seperti penggunaan pupuk organik, rotasi tanaman, dan pengendalian hama secara alami. Sebaliknya, petani konvensional lebih fokus pada peningkatan hasil panen melalui penggunaan pestisida dan pupuk sintetis, sehingga mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan. Perbedaan ini mengindikasikan kesenjangan dalam kesadaran etika yang perlu diaddress melalui edukasi dan pelatihan. Temuan tersebut, merekomendasikan kebijakan yang mendukung transisi kepraktik pertanian berkelanjutan. Mencakup program pendidikan tentang pentingnya etika dalam pertanian, insentif bagi petani konvensional yang beralih ke praktik organik. Penguatan jaringan antara petani organik dan konvensional dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan yang bermanfaat. Dengan langkah ini, diharapkan pertanian di Kecamatan Bulango Timur menjadi berkelanjutan yang lebih baik, memberikan manfaat bagi petani
Copyrights © 2024