Daun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan radikal bebas. Kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin dalam daun ungu berperan sebagai antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas. Namun, proses pengeringan dalam ekstraksi tanaman obat dapat memengaruhi kandungan senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun ungu dan menentukan suhu optimal yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan laboratorium. Daun ungu dikeringkan pada berbagai suhu (30℃, 45℃, dan 60℃), lalu diekstraksi menggunakan etanol 96%. Pada ekstraknya dilakukan uji kadar air, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air ekstrak daun ungu yang dikeringkan pada suhu 30℃, 45℃, dan 60℃ masing-masing 5,69%, 5,82%, dan 5,87%. Pengujian skrining fitokimia menunjukkan bahwa pada suhu 30℃ dan 40℃ masih ditemukan berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, sedangkan pada suhu 60℃ hanya teridentifikasi satu senyawa metabolit sekunder. Nilai IC50 untuk masing-masing suhu pengeringan adalah 32,46 μg/mL, 72,46 μg/mL, dan 193046,68 μg/mL.
Copyrights © 2025