Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2018 potensi tambang batubara di Kecamatan Sanga-Sanga cukup besar dengan persentase luas Izin Usaha Pertambangan mencapai 65% dari luas wilayah Kecamatan Sanga-Sanga. Namun Kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan secara masif telah meninggalkan lahan bekas tambang yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan alternatif pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan karakteristik lahan bekas tambang dan tingkat kekritisan lahannya guna meningkatkan kembali daya dukung lahan bekas tambang. Tingkat kekritisan lahan bekas tambang dianalisis menggunakan SIG dengan teknik overlay, menghasilkan 4 kategori yaitu Sangat Kritis, Kritis, Agak Kritis, dan Potensial Kritis. Kemudian kriteria dan alternatif pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan tingkat kekritisannya dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process dan dijabarkan secara deskriptif komparatif. Pada lahan bekas tambang Sangat Kritis dan Kritis kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis pelestarian lingkungan hidup dan konservasi. Sedangkan pada pada lahan bekas tambang Agak Kritis dan Potensial Kritis kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis sumber daya alam dan peningkatan ekonomi masyarakat. Adapun alternatif pengembangan lahan bekas tambang dipilih berdasarkan karakteristik tiap tingkat kekritisan lahannya menggunakan teknik AHP.
Copyrights © 2025