Penggunaan obat tradisional produk jadi meningkat seiring minat masyarakat terhadap pengobatan alami. Namun, maraknya konsumsi tanpa pemahaman keamanan menimbulkan risiko kesehatan akibat kontaminasi bahan kimia obat (BKO). Penelitian ini bertujuan menganalisis prevalensi penggunaan obat tradisional produk jadi serta mengevaluasi pengalaman dan kebutuhan sosialisasi masyarakat terkait keamanan dan regulasi produk di Provinsi Bali. Desain penelitian ini adalah survei cross-sectional dengan 440 responden yang dipilih melalui cluster sampling di sembilan kabupaten/kota. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan prevalensi penggunaan sebesar 76,1%, dengan dominasi perempuan (77,7%). Sebanyak 79,3% responden belum pernah menerima sosialisasi keamanan obat tradisional, dan hanya 20,7% mengetahui metode Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluarsa). Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi berbasis komunitas dan digital serta penguatan regulasi dalam menjamin keamanan produk. Hasil studi ini mendukung kebijakan peningkatan literasi kesehatan masyarakat terkait penggunaan obat tradisional yang aman dan terstandar.
Copyrights © 2025