Abstrak Penelitian ini mengkaji bagaimana perempuan korban kekerasan seksual yang dilakukan seorang difabel mengungkapkan pengalaman mereka dan melawan keraguan dan pembungkaman oleh sistem sosial yang patriarki melalui platform media sosial Yotube. Metode yang digunakan adalah pendekatan semiotika sosial yang mencakup analisis pada tiga tingkatan yaitu bahasa, konteks situasional, dan konteks kultural, untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana korban menyusun pesan dalam pengungkapan, interaksi dengan audiens, proses pengalaman, aktor yang terlibat, dan konteks kejadian. Hasil analisis ini menunjukkan perempuan korban menggunakan bahasa dengan segala tantangan keterbatasan pilihan kata kepada kelompok dominan, serta perempuan lebih merasa nyaman dengan pemanfaatan dan media sosial seperti Podcast di Yotube untuk mengutarakan pengalaman dan pemberontakan mereka terhadap kekerasan seksual meskipun masih terdapat tantangan dalam menghadapi norma-norma sosial dan budaya yang mendukung pembungkaman dan penyalahan korban. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang perlawanan dengan teks di ruang publik oleh perempuan korban pelecehan seksual melawan kekuasaan patriartki dan peran new media berupa podcast memfasilitasi ruang komunikasi yang nyaman bagi perempuan korban.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025