PT PLN (Persero) adalah perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan dengan fungsi melayani semua masyarakat di seluruh Indonesia, berusaha melakukan upaya peningkatan kualitas layanan terbaik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Bentuk pelayanan listrik kepada masyarakat saat ini ada 2 yaitu layanan listrik pascabayar dan layanan listrik prabayar. Untuk mengetahui apakah pelayanan telah diberikan kepada syarakat sudah optimal maka perlu dianalisis penyebab terjadinya kerusakan pada kWh Meter Prabayar 1 Phasa. Sering ditemukan gangguan pada kWh Meter Prabayar (MPB) dikarenakan kWh meter prabayar cenderung lebih sensitif dan mudah rusak. Penelitian ini dilakukan mengetahui penyebab terjadinya kerusakan pada kWh Meter Prabayar 1 Phasa dengan lokasi PT PLN (Persero) ULP Jayapura. Metode yang digunakan berupa pendekatan kuantitatif untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi yang merupakan data berbentuk angka. Hasil yang diperoleh jumlah pengaduan gangguan terbanyak terjadi di tahun 2022 sebesar 3283 gangguan, tahun 2023 sebesar 1962 gangguan dan tahun 2021 sebesar 1341 gangguan.Merek kWH meter yang sering rusak adalah Hexing 2117 buah dari total 6586 pengaduan, disusul merek Sanxing sejumlah 2083 buah, merek Actaris sebanyak 760 buah, merek Metbelosa sejumlah 756 buah, merek Meisys sejumlah 358 buah, merek Itron sebesar 349 buah dan terakhir merek Fuji sebesar 163 buah. Solusi untuk mengatasi kerusakan adalah dengan mengganti kWh yang rusak.
Copyrights © 2024