Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis tingkat penerimaan pengguna aplikasi ChatGPT menggunakan model TAM, mengingat meningkatnya penggunaan ChatGPT sekitar 39.07% periode Juni-Agustus 2024. Grafik tersebut menjelaskan bahwa banyak orang yang tertarik dengan ChatGPT termasuk mahasiswa FTI Universitas Merdeka Malang. Meskipun ChatGPT menawarkan kemudahan, namun aplikasi ini memiliki beberapa tantangan dan risiko seperti masalah keamanan data dan etika dalam penggunaannya termasuk dapat menyebabkan ketergantungan dan menurunkan kemampuan berpikir kritis dari mahasiswa. Masalah tersebut dapat mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna pada ChatGPT. Dengan menggunakan model TAM yang mencakup Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward of Using, Behavioral Intention to Use, dan Actual System Usage serta tambahan Learning Effectiveness dan User Dependency, penelitian ini melibatkan 80 pengguna ChatGPT untuk mengevaluasi tingkat penerimaan mereka. Hasilnya menunjukan bahwa dari 10 hipotesis yang diuji, 3 hipotesis ditolak karena tidak signifikan. Hasil pengujian T-Test dan path coefficient diperoleh 2 hipotesis yang memiliki hubungan yang kuat, yaitu hubungan antara Attitude terhadap Behavioral Intention to Use (7.715) dan Behavioral Intention to Use terhadap Actual Use (7.525). Hal ini menunjukan bahwa 2 hipotesis tersebut menjadi faktor yang paling mempengaruhi tingkat penerimaan pengguna ChatGPT. Sementara faktor lainnya dipengaruhi oleh perceived usefulness, Perceived Ease of Use, Actual Use, dan User Dependency.
Copyrights © 2025