Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekspor tinggi. Upaya pelestarian teripang pasir (Holothuria scabra) yang habitat aslinya berada di Perairan Hansisi, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. Penangkapan teripang pasir pada habitat asli mengakibatkan jumlah teripang yang mulai menurun dan susah didapatkan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melestarikan teripang pasir (Holothuria scabra) dan mengembangkan potensi budidaya air laut. Faktor yang mempengaruhi adalah kualitas lingkungan meliputi suhu, oksigen terlarut, salinitas, pH, kecepatan arus, total bahan oganik dan tipe substrat, dan juga tingkat kelayakan lokasi budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas lingkungan pada Perairan Intertidal Hansisi yaitu suhu, oksigen terlarut, salinitas tergolong dalam kriteria sangat sesuai (S1), sedangkan pH, kecepatan arus dan substrat tergolong kriteria cukup sesuai (S2). Kesesuaian Lokasi Budidaya di Perairan Intertidal Hansisi tergolong dalam kriteria cukup sesuai (S2), dimana indeks kesesuaian sebesar 76,6%. Pada perairan Intertidal Hansisi ditemukan 120 teripang dan teridentifikasi 3 jenis teripang yaitu teripang batu (Actinopyga lecanora), teripang pasir (Holothuria scabra), teripang hitam/getah (Holothuria edulis). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Perairan Intertidal Hansisi cukup sesuai atau layak bersyarat (S2) dalam upaya melakukan usaha budidaya teripang pasir (Holothuria scabra). Kata kunci : budidaya, teripang, perairan intertidal, kelayakan lokasi budidaya       
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024