Tanaman obat Piper retrofractum Vahl, juga dikenal sebagai cabe jawa, secara tradisional digunakan untuk meredakan nyeri, terutama dengan menggunakan bagian akarnya. Tanaman ini tumbuh dengan baik di Kabupaten Sikka. Namun, penelitian fitokimia belum melakukan penelitian yang mengidentifikasi bahan apa yang ada dalam akar cabe jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bahan metabolit sekunder yang ada dalam akar tanaman. Metode yang digunakan adalah eksperimen pra-eksperimental. Akar cabe jawa yang telah dikeringkan dan digiling menjadi serbuk kasar adalah bahan sample yang dipilih secara acak. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Selain itu, skrining fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid, dan terpenoid. Data dikaji secara deskriptif dan kualitatif. Seperti yang ditunjukkan oleh hasil skrining, ekstrak akar cabe jawa mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, dan steroid. Penemuan penelitian ini memberikan kontribusi awal untuk eksplorasi fitokimia cabe jawa dan membuka peluang penelitian lanjutan mengenai aktivitas farmakologis senyawa yang terkandung di dalamnya. Penemuan ini juga mendukung potensi akar cabe jawa sebagai sumber bahan aktif alami yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam bidang fitofarmaka.
Copyrights © 2025