Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman hortikultura yang banyak diminati masyarakat lokal maupun internasional dengan cita rasa pedas yang menjadi salah satu ciri khas bumbu pada berbagai kuliner. Cabai merah membutuhkan benih  dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cabai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming terhadap pertumbuhan benih cabai merah dalam kondisi di laboratorium. Untuk memperoleh benih yang baik perlakuan priming diperlukan utuk meningkatkan daya kecambah, mempercepat waktu kemunculan bibit dengan beberapa metode priming yang digunakan yaitu lain hidropriming, halopriming dan priming hormonal. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test yang terdiri 4 faktor perlakuan yaitu kontrol (benih tanpa priming), hidropriming (air suling), halopriming (1% kalium nitrat) dan priming hormonal (asam giberelin 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa priming (kontrol) dengan perendaman 12 jam dan hidropriming selama 12 jam memberikan nilai daya tumbuh tertinggi 29,7%. Para meter  tinggi tanaman kontrol pada perendaman 2 jam dan hidropriming 6 jam memiliki nilai tertinggi yang sama yaitu 7,34 cm. Hidropriming juga memberikan nilai tertinggi pada panjang akar (2 jam) yaitu 8,2 cm. Pada perlakuan KNO3 menunjukkan nilai tertinggi  panjang buah cabai pada perendaman selama 12 jam  3,16 cm dan jumlah akar selama 2 jam yaitu 9,4 unit. Sedangkan perlakuan asam giberelin berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025