Industri garam memiliki peran strategis dalam mendukung pertahanan nasional melalui ketahanan pangan, stabilitas ekonomi, dan rantai pasok industri. Meski memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia masih bergantung pada impor garam (60–70% kebutuhan domestik), membuatnya rentan terhadap gangguan pasokan global. Penelitian ini menganalisis peran industri garam dalam memperkuat pertahanan nasional, mengidentifikasi tantangan seperti kualitas produksi rendah, teknologi usang, dan infrastruktur tidak memadai, serta mengusulkan solusi untuk swasembada berkelanjutan. Dengan metode deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui tinjauan literatur, basis data daring, dan studi kasus di wilayah produksi utama seperti Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Madura, dan Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modernisasi teknik produksi, penguatan koperasi lokal, dan pembatasan impor dapat mengurangi ketergantungan dan meningkatkan ketahanan ekonomi. Studi ini menyimpulkan bahwa industri garam yang kuat penting untuk melindungi rantai pasok, mendukung mata pencaharian pedesaan, dan mengurangi risiko geopolitik. Rekomendasi meliputi kebijakan terpadu, investasi teknologi, dan kolaborasi multi-pihak untuk menjadikan garam sebagai pilar ketahanan strategis Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025