Stres adalah faktor psikologis yang dapat memengaruhi nafsu makan dan pola makan, serta berkaitan dengan kondisi kesehatan seperti maag. Sistem pencernaan yang terganggu oleh stres dapat mengakibatkan turunnya nafsu makan. Pola makan menjadi faktor penting yang memengaruhi status gizi mahasiswa, sehingga perhatian terhadap hal ini sangat diperlukan. Tujuan: Tujuan penelitian ini guna menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan pola makan pada mahasiswa di Semarang. Metode: Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Responden penelitian adalah mahasiswa di Semarang yang dipilih menggunakan teknik total sampling sebanyak 86 mahasiswa. Data diperoleh berdasarkan kuesioner, dianalisis menggunakan uji chi-square guna mengetahui hubungan antara variabel. Hasil: Dari 86 responden, mayoritas berusia 19 tahun (50%). Tingkat stres yang paling dominan adalah kategori stres parah, ditemukan pada 40 responden (46,5%). Mayoritas responden mempunyai pola makan yang baik, sebanyak 75 orang (87,2%). Simpulan: Temuan penelitian membuktikan yakni adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan pola makan pada mahasiswa di Semarang (p-value < 0,05). Kondisi ini menunjukkan yakni pengelolaan stres yang baik diperlukan untuk menjaga pola makan yang sehat.
Copyrights © 2025