Infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh amuba masih menjadi tantangan dalam kesehatan masyarakat karena tingginya angka kejadian diare. Shigellosis, atau disentri basiler, merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak-anak di negara berkembang serta tetap menjadi isu kesehatan yang signifikan di negara maju. Dalam penatalaksanaan pasien, pendekatan kedokteran keluarga berbasis evidence-based medicine diterapkan dengan mengidentifikasi faktor risiko, mengevaluasi masalah klinis, dan menyesuaikan intervensi menggunakan kerangka pemecahan masalah yang berfokus pada pasien dan keluarga. Penelitian ini berbentuk laporan kasus yang mengandalkan data primer dari alloanamnesis, pemeriksaan fisik, serta kunjungan rumah, sementara data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien. Hasil analisis menunjukkan bahwa pasien memiliki kebiasaan kebersihan pribadi yang kurang baik, sementara keluarganya memiliki pemahaman yang rendah mengenai disentri, sering makan tanpa mencuci tangan, dan mengonsumsi makanan dari pedagang kaki lima. Setelah dilakukan intervensi, terjadi peningkatan skor pengetahuan keluarga tentang disentri sebesar 60 poin, disertai perubahan perilaku dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Evaluasi setelah penerapan tatalaksana holistik dan komprehensif dengan pendekatan kedokteran keluarga menunjukkan peningkatan pemahaman keluarga mengenai penyakit ini, berkurangnya keluhan pasien, serta perbaikan kebiasaan kebersihan pribadi dan lingkungan.
Copyrights © 2025