Stunting adalah kondisi kronis akibat kegagalan pertumbuhan pada anak, yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari standar usianya. Pola asuh memiliki peran penting dalam kejadian stunting karena memengaruhi asupan nutrisi, praktik pemberian makan, dan perawatan anak secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola asuh dan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan tinjauan pustaka melalui pencarian database elektronik seperti PubMed, Scopus, dan Google Scholar. Proses pencarian mengikuti protokol PICOS dengan penyusunan kata kunci menggunakan teknik Boolean Operator. Studi yang dipilih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan PICOS untuk memastikan relevansi dengan topik penelitian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa faktor pola asuh, termasuk praktik pemberian makan, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), praktik kebersihan dan sanitasi, serta akses terhadap layanan kesehatan, memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Pola asuh yang tidak memadai, terutama kurangnya pengetahuan gizi dan pemberian makan yang tidak tepat, meningkatkan risiko stunting. Selain itu, status sosial ekonomi, pendidikan ibu, dan dukungan keluarga turut memengaruhi variasi kualitas pola asuh, yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Intervensi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan praktik pola asuh sebagai langkah pencegahan stunting. Penguatan edukasi bagi orang tua, promosi ASI eksklusif dan pemberian MPASI yang tepat, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, serta perbaikan praktik kebersihan merupakan strategi penting dalam mengurangi kejadian stunting dan mendukung pertumbuhan anak yang optimal. Kata Kunci: stunting, pola asuh, anak, nutrisi
Copyrights © 2025