Apotek merupakan toko yang menyediakan berbagai jenis obat-obatan dan memiliki peran penting dalam menyediakan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan melayani konsultasi kesehatan terkait penggunaan obat yang benar. Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan oleh pihak apotek adalah stock opname. Proses stock opname ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan atau kelebihan stok obat yang dapat mengganggu operasional apotek, serta untuk mencegah adanya barang kadaluarsa yang tidak terdeteksi. Stok mati merupakan kondisi dimana suatu produk yang ada dalam persediaan tidak terjual dalam jangka waktu yang lama. Stok mati seringkali berhubungan dengan pemborosan sumber daya, karena barang yang tidak terjual atau sudah rusak tetap memerlukan penyimpanan, yang pada akhirnya menambah biaya operasional dan merugikan bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pengendalian biaya persediaan di Apotek dengan menerapkanĀ  metode Reorder Point (ROP) secara efektif, guna meminimalkan stok mati dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memahami pola permintaan obat, Apotek dapat mengidentifikasi obat-obatan yang perlu diperoleh dalam jumlah lebih banyak (permintaan tinggi), sementara obat dengan permintaan rendah dapat dipesan dalam jumlah terbatas. Dengan memanfaatkan teknologi, dan penggunaan metode ROP diharapkan Perusahaan dapat dengan mudah mengoptomalkan pengelolaan persediaan, meminimalkan stok mati, meningkatkan efisiensi operasional, serta profitabilitas Apotek.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025