Perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD) sebagai penyebab utama penyakit hati kronis di Indonesia (2018-2024) menunjukkan peningkatan prevalensi seiring tingginya faktor risiko seperti obesitas dan diabetes melitus tipe 2, di mana Sulawesi Selatan termasuk 10 besar provinsi dengan diabetes tertinggi (Riskesdas 2018). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan deteksi dini melalui edukasi (banner dan sosialisasi) serta skrining USG abdomen pada 40 responden berusia 30-50 tahun. Hasilnya mengidentifikasi 4 kasus (10%) fatty liver dengan rata-rata usia 30 tahun, mengkonfirmasi tiga hal: (1) keberadaan NAFLD pada usia produktif, (2) urgensi intervensi dini, dan (3) efektivitas pendekatan edukasi langsung dalam meningkatkan kesadaran. Temuan ini menegaskan pentingnya skrining rutin khususnya pada kelompok risiko, sekaligus merekomendasikan program berkelanjutan dengan cakupan lebih luas dan kolaborasi dengan fasilitas kesehatan primer untuk pemantauan berkala.
Copyrights © 2025