Penipisan cadangan energi tak terbarukan mendorong pengembangan sumber energi alternatif yang terbarukan, seperti energi biomassa. Biomassa merupakan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup dan mengandung senyawa seperti karbohidrat, protein, serta lemak. Selain itu, biomassa juga mengandung lignoselulosa yang memberikan potensi besar sebagai bahan baku produk energi seperti biobriket. Artikel ini bertujuan mengkaji karakteristik biobriket dari limbah lignoselulosa berdasarkan standar mutu SNI briket. Penelusuran data menggunakan studi literatur melalui pencarian di Google Scholar, Research Gate, dan ScienceDirect dengan kata kunci “Limbah lignoselulosa”, “Biomassa”, dan “Biobriket”. Literatur yang dipilih mencakup jurnal dan prosiding seminar nasional ilmiah dalam sepuluh tahun terakhir yang diseleksi menggunakan diagram PRISMA. Jumlah literatur yang digunakan sebanyak 21 jurnal terindeks SINTA, 5 jurnal terindeks Scopus, 2 jurnal terindeks Garuda, 5 jurnal non-indeks yang diperoleh melalui Google Scholar, serta 3 prosiding seminar nasional ilmiah kemudian data yang diperoleh diolah dengan meta-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas briket yang dihasilkan dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan. Biobriket yang memenuhi SNI dapat dinilai berdasarkan kandungan lignoselulosanya, bahan dengan kadar lignin tinggi cenderung memiliki nilai kalor yang lebih besar, sehingga berpotensi menjadi bahan baku yang optimal. Sebaliknya, bahan dengan kandungan lignin rendah memiliki potensi energi yang lebih rendah saat pembakaran. Secara keseluruhan, limbah lignoselulosa memiliki potensi besar sebagai bahan baku biobriket berkualitas berdasarkan standar mutu SNI, terutama dengan optimasi proses produksi melalui kombinasi bahan baku. Kata kunci: Biobriket, biomassa, limbah lignoselulosa, standar mutu SNI
Copyrights © 2025