Wilayah di sekitar Sesar Opak memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap guncangan gempa bumi akibat kedekatannya dengan sumber seismik. Gempa bumi Yogyakarta 2006 merupakan salah satu peristiwa signifikan dan merusak yang dipicu oleh aktivitas Sesar Opak. Salah satu faktor yang mempengaruhi kerusakan adalah efek lokasi (site effect) dan klasifikasi situs (site class). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan seismik di sepanjang Sesar Opak dengan metode Horizontal-to-Vertical Spectral Ratio (HVSR), yang digunakan untuk mengidentifikasi efek lokasi serta klasifikasi situs. Data yang diperoleh dari 205 titik pengukuran mikrotremor. Hasil analisis menunjukkan bahwa Nilai Indeks Kerentanan Seismik berkisar 0,16 sampai 20,96. Nilai Indeks Kerentanan Seismik dapat digunakan untuk menilai potensi amplifikasi gelombang gempa. Nilai yang tinggi mengindikasi area dengan material tidak terkonsolidasi dan tinggi kerentanannnya. Hal ini berasosiasi dengan Nilai Vs30. Nilai Vs30 pengukuran mikrotremor berkisar 119 sampai 750 m/s, Nilai Vs30 MASW berkisar 159 sampai 925 m/s. Klasifikasi situs mikrotremor dan MASW yaitu batuan (SB), batuan lunak (SC), tanah sedang (SD) dan tanah lunak (SE) Nilai Vs30 N-SPT 241 sampai 254 m/s dengan klasifikasi situs berupa tanah sedang (SD). Daerah dengan Vs30 rendah menunjukkan nilai Kg yang tinggi sehingga dikategorikan sebagai zona kerentanan seismik tinggi.
Copyrights © 2025