Makanan yang tersisa setelah dikonsumsi dapat menyebabkan penumpukan sampah makanan. Paparan sinar Ultra Violet (UV) merupakan salah satu paparan radiasi yang dapat menyebabkan kematian bagi mikroorganisme, pentingnya penelitian ini untuk memahami pengaruh radiasi UVC pada pakan terhadap kesehatan tikus, khususnya fungsi hati, serta sebagai alternatif pengawetan makanan tanpa panas yang dapat mengurangi limbah makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan terpapar sinar UVC terhadap nilai SGOT dan SGPT pada tikus putih serta memantau efeknya pada kesehatan tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan metode random sampling. Tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar dengan jenis kelamin jantan dan berat badan awal sekitar 150 gram dikelompokkan menjadi kelompok dengan konsumsi pakan dengan radiasi sinar ultraviolet C dan tanpa radiasi sinar ultraviolet C. Hasil pengamatan aktivitas motorik pada hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) tidak menunjukkan perubahan pada gerak, pernafasan, luka, tremor dan tidak adanya kematian selama perlakuan dan dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan parameter SGOT yang didapatkan pada tikus perlakuan adalah 64 U/L, hasil nilai SGOT tersebut termasuk dalam kategori normal berdasarkan acuan yang berlaku yaitu 63-175 U/L. Pemeriksaan parameter SGPT yang didapatkan pada tikus perlakuan adalah 55 U/L, hasil nilai SGPT tersebut termasuk dalam kategori tidak normal berdasarkan acuan yang berlaku yaitu 19-48 U/L. Tidak ada pengaruh pemberian pakan yang diiradiasi dengan sinar ultraviolet C terhadap nilai SGOT dan SGPT tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur wistar.
Copyrights © 2025