Bak’ba merupakan salah satu seni bertutur kata yang tumbuh dan berkembang di Desa Simpang Parit. Bak’ba termasuk pada jenis sastra lisan berupa pantun yang dinyanyikan dengan irama. Bak’ba berfungsi sebagai media menyampaikan pesan dan media hiburan. Awalnya, pertunjukan Bak’ba hanya diiringi dengan gendang Melayu. Seiring berjalannya waktu, Bak’ba mengalami perkembangan dalam bentuk penambahan alat musik seperti viul, gong, dan ketuk. Teks pantun yang disampaikan dalam Bak’ba menggunakan bahasa daerah Desa Simpang Parit yang mengandung makna tentang percintaan, kesedihan, kegembiraan, sindiran, nasihat-nasihat kehidupan maupun informasi teraktual yang ada di lingkungan masyarakat Desa Simpang Parit. Penelitian ini mengkaji tentang Bentuk Pertunjukan dan Makna Teks Seni Tutur Bak’ba dalam Masyarakat Desa Simpang Parit, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan dan makna teks seni tutur Bak’ba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, dokumentasi, dan wawancara di lapangan untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai konteks yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang bentuk pertunjukan meliputi unsur dan struktur pertunjukan dan makna yang terkandung pada teks seni tutur Bak’ba memiliki makna denotatif dan makna konotatif. Kata kunci: Bak’ba, Bentuk Pertunjukan, Makna Teks
Copyrights © 2025