Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter yang mengguncang bagian Utara dan Barat Pulau Sulawesi menimbulkan banyak korban, baik secara material maupun jiwa. Kerugian material yang terjadi mengakibatkan hilangnya lahan terbuka di daerah bencana. Hal ini disebabkan oleh gempa yang diikuti oleh fenomena likuefaksi, yang mengakibatkan hilangnya kekuatan tanah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan tata guna lahan pasca gempa Palu, khususnya di wilayah Palu Timur, melalui analisis deteksi perubahan (Change Detection Analysis) menggunakan indeks vegetasi dari citra satelit Landsat 8 dengan metode klasifikasi terbimbing (supervised classification). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan luas area klasifikasi terbimbing sebelum dan sesudah gempa. Sebelum gempa, luas vegetasi rendah tercatat sebesar 1.458.000 m², sedangkan setelah gempa meningkat menjadi 3.743.900 m². Artinya, luas vegetasi rendah meningkat sebesar 2.467% setelah gempa. Penelitian ini juga menghasilkan peta baru berupa peta NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan hasil klasifikasi terbimbing sebagai data untuk membandingkan perubahan tata guna lahan sebelum dan sesudah gempa.
Copyrights © 2025