Gangguan nyeri pinggang terjadi pada remaja SMA di DKI Jakarta, dalam beraktivitas sehari-hari baik disekolah maupun dirumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara umur, keadaan gizi, dan postur tubuh yang ergonomis dengan derajat keparahan nyeri punggung bawah.Dalam penelitian ini, proses pengambilan sampel dari 5 sekolah yang ada menggunakan metode dan Cluster Sampling dan Random Purposive Sampling yang mempunyai kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria Inklusi pada penelitian ini merupakan remaja SMA di Jakarta yang bersedia mengikuti penelitian, sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah beberapa remaja yang memiliki gangguan tulang seperti skoliosis, lordosis, kifosis, lalu memiliki riwayat fraktur paa tulang belakang, dan remaja yang sedang dalam masa haid dan mengalami disminore. Terdapat 330 responden pada penelitian ini. Perhitungan status gizi pada penelitian ini menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus yang mengukur IMT/U remaja SMA di Jakarta. Kuisioner mengenai sikap / perilaku posisi ergonomis dalam penelitian ini diadaptasi dari kuisioner asli “Body Awareness Of Postural Habits In Young People” (Q-BAPHYP), dan untuk tingkat nyeri responden (low back pain) yang dirasakan diukur melalui “Numeric Rating Scale” dari skala 0-10. Analisis data menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara usia dan laporan nyeri punggung bawah, sedangkan ada korelasi antara status gizi dan postur ergonomis dengan laporan nyeri punggung bawah di antara siswa sekolah menengah di Jakarta. Disarankan kepada wali murid dan guru disekolah lebih memperhatikan sikap atau perilaku ergonomis siswa dan siswi saat pembelajaran berlangsung, dengan memberikan waktu rehat selama beberapa menit untuk melakukan perenggangan tubuh.
Copyrights © 2025