Di Indonesia masih terdapat permasalahan terkait kesehatan reproduksi yang terlihat dari jumlah angka kematian ibu (AKI) yang tinggi. Penyebab jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi adalah minimnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Bagi pasangan yang akan menikah harus mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan program kehamilan. Saat ini masih terdapat masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya keadaan pada saat sebelum terjadinya proses konsepsi (pre-conception phase). Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan terkait keadaan prakonsepsi yang disebabkan karena tidak adanya penyuluhan kepada calon pengantin. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan peran serta kader untuk memberikan edukasi pada calon pengantin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh edukasi Kelas Calon Pengantin (KECAPI) terhadap pengetahuan kader di Desa Somoroto. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Analisis hasil penelitian ini menggunakan uji Paired t-test 95% dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang yang terdiri dari kader, bidan desa, dan modin (Kaur Keagamaan). Hasil penelitian ini menunjukkan p-value 0,005664 (<0,05), sehingga terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah mengikuti edukasi Kelas Calon Pengantin (KECAPI) yakni ada peningkatan pengetahuan kader setelah mengikuti edukasi. Simpulan pada penelitian ini yakni terdapat pengaruh edukasi Kelas Calon Pengantin (KECAPI) terhadap pengetahuan kader Desa Somoroto.
Copyrights © 2025