Remaja putri sering mengalami pola makan yang kurang sehat, yang dapat meningkatkan risiko anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan anatara tingkat pengetahuan anemia dengan pola makan pada siswi SMA di SMAN 2 Sukoharjo. Sejumlah remaja perempuan yang menderita anemia, di pengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan junk food dan makanan yang kurang gizi. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dan teknik cross-sectional. Sampel random proporsional dari 98 siswa SMAN 2 Sukoharjo adalah populasi. Tingkat pengetahuan tentang anemia (variabel bebas) dan pola makan (variabel terikat) adalah dua variabel yang diteliti. Teknik pengumpulan data dengan instrumen kuesioner tingkat pengetahuan anemia dengan hasil uji validitas reliabilitas Cornbach’s alpha 0,83. Instrumen FFQ yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen standar dan telah dipatenkan. Uji Chi-Square digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memeliki pengetahuan tentang anemia dalam kategori sedang dan pola makan mereka dikategorikan sebagai sedang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan anemia siswi dan pola makan mereka (p-value = 0,551). Pola makan remaja juga dipengaruhi oleh hal-hal lain, seperti tekanan sosial, gaya hidup, dan preferensi makanan. Walaupun pemahaman mengenai anemia sangat penting penelitian ini mengungkapkan bahwa pengetahuan semata tidak cukup memengaruhi kebiasaan makan. Dibutuhkan intervensi yang lebih menyeluruh, seperti program pendidikan kesehatan dan gizi yang melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat guna mendukung kebiasaan makan sehat remaja.
Copyrights © 2025