Keselamatan pasien adalah masalah global yang dipengaruhi faktor sistem dan manusia, menyebabkan kelelahan dan penurunan kualitas layanan perawat serta bidan. Penelitian ini mengukur beban kerja mental dan fisik terhadap keselamatan pasien pada perawat dan bidan di Puskesmas Aek Habil, Kota Sibolga. Menggunakan desain cross-sectional, sampel terdiri dari 25 perawat dan 23 bidan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi pada 1–6 Juli 2024, dianalisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS. Hasil penelitian di Puskesmas Aek Habil menunjukkan bahwa perawat dan bidan yang berjenis kelamin perempuan 89,58% dan laki-laki 10,42%. Perawat dan bidan yang berumur di bawah 30 Tahun 22,90% dan berumur di atas 30 tahun 77,10%. Perawat dan bidan yang sudah menikah 75% dan belum menikah 25%. Perawat dan bidan yang mengalami beban kerja mental ringan 4,17%, beban kerja mental sedang 64,58% dan beban kerja mental berat 31,25%. Perawat dan bidan yang mengalami beban kerja fisik ringan 2,08%, beban kerja fisik sedang 41,67% dan beban kerja fisik berat 56,25%. Perawat dan bidan memiliki penerapan Patient Safety baik 70,83% Sedangkan penerapan Patient Safety kurang baik 29,17%. Dari analisis bivariat diperoleh hasil tidak ada hubungan antara Patient Safety terhadap beban kerja mental (P = 0,177), jenis kelamin (P = 0,083), status pernikahan (P = 0,121) dan ada hubungan antara Patient Safety terhadap umur (P = 0,040), beban kerja fisik (P = 0,001). Perawat dan bidan di Puskesmas Aek Habil rata-rata mengalami beban kerja mental sedang dan beban kerja fisik berat. Diperlukan upaya menjaga kondisi kerja agar stres tetap terkendali sehingga pelayanan tetap optimal.
Copyrights © 2025