Limbah sludge yang dihasilkan dari industri makanan dan minuman memiliki potensi yang besar untuk pertanian. Limbah sludge yang dijadikan pupuk organik dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah Ultisol. Sludge yang dikombinasikan dengan pupuk NPK Mutiara dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Nuansa Sanggabuana. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi sludge dan pupuk NPK Mutiara paling baik terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) varietas Nuansa Sanggabuana pada tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan di lahan milik Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) pada bulan Januari 2024 sampai April 2024. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 28 unit percobaan terdiri dari : A (Kontrol NPK 250 kg/ha), B (Sludge 10 ton/ha + NPK 250 kg/ha), C (Sludge 20 ton/ha* + NPK 250 kg/ha), D (Sludge 30 ton/ha + NPK 250 kg/ha), E (Sludge 10 ton/ha + NPK 300 kg/ha), F (Sludge 20 ton/ha + NPK 300 kg/ha), G (Sludge 30 ton/ha + NPK 300 kg/ha). Hasil percobaan dianalisis dengan uji F, apabila berpengaruh nyata maka diuji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan G (Sludge 30 ton/ha + NPK Mutiara 300 kg/ha) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Perlakuan G (Sludge 30 ton/ha + NPK 300 kg/ha) memberikan hasil tertinggi untuk tinggi tanaman (107,63 cm), diameter batang (7,00 cm), jumlah daun (106,75 helai), jumlah polong per tanaman (116,75 buah), bobot polong per tanaman (111,58 gram), jumlah isi biji per tanaman (227,75 butir), bobot biji kering per tanaman (28,75 gram), bobot 100 butir biji kedelai (16,78 gram).
Copyrights © 2025