Ikan asap merupakan salah satu produk olahan perikanan yang digemari karena rasanya khas dan aromanya yang sedap spesifik. Proses pengasapan menggunakan teknik konvensional memiliki umur simpan yang lebih pendek. Penjualan ikan asap tanpa pengemasan memungkinkan terpaparnya mikrob dan kapang kontaminan yang dapat memengaruhi mutunya. Pengemasan dengan metode modified atmosphere packaging (MAP) dan pengemasan plastik vakum merupakan upaya memperpanjang umur simpan dan mempertahankan mutu ikan asap. Tujuan penelitian ini, yaitu menentukan metode pengemasan dan lama waktu penyimpanan terbaik ikan tongkol (Euthynus affinis) asap yang disimpan pada suhu ruang. Metode eksperimen rancangan acak lengkap faktorial (RALF) dilakukan pada penelitian ini dengan variabel perlakuan metode pengemasan plastik nonvakum, vakum, dan MAP) serta lama waktu penyimpanan (hari ke-0, 1, 2, dan 3). Hasil uji mutu ikan asap yang diproduksi pada sentra pengasapan ikan bengkorok bakteri (Salmonella spp., S. aureus, E. coli) dan benzo[a]piren memenuhi standar SNI 2725:2013. Hasil analisis histamin pada setiap perlakuan selama penyimpanan sesuai standar SNI ikan asap, yaitu ≤100 mg/kg dengan nilai terendah pada metode pengemasan MAP, yaitu 52,32 mg/kg. Hasil analisis kimia dan mikrob pada pengemasan MAP dan plastik vakum hingga hari terakhir penyimpanan memenuhi standar SNI 2725:2013, kadar air < 60%, log total mikrob < 4,7 log CFU/g, dan log total kapang < 2 log CFU/g.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025