OAINS adalah obat yang digunakan secara luas sebagai antipiretik, antiinflamasi, dan analgesik. Namun demikian, OAINS dapat menyebabkan gastropati dan bahkan tukak lambung jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Quercetin, kaempferol, dan luteolin telah diketahui memiliki efek gastroprotektif. Zat tersebut  terkandung di dalam bawang prei  (Allium fistulosum). Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui efek gastroprotektif bawang prei. Tikus dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (K1), kontrol positif (K2), dan kelompok perlakuan (K3, K4, K5). K1 dan K2 diberi normal salin, sedangkan  K3, K4, dan K5 diberi ekstrak bawang prei dengan dosis 6 mg/kgBB, 12 mg/kgBB, dan 24 mg/kgBB. Tiga puluh menit kemudian K2, K3, K4, dan K5 diberi indometasin 30 mg/kgBB. Tikus kemudian dianestesi menggunakan eter dan dibedah. Gastropati dinilai berdasarkan skor makroskopik dan skor mikroskopik. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada semua kelompok (p < 0,05).  Skor makroskopik menunjukkan bahwa K5 memiliki perbedaan yang bermakna dengan K2, K3, dan K4, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara K2, K3, dan K4. Skor mikroskopik menunjukkan bahwa K2 memiliki perbedaan yang bermakna dengan K3, K4, dan K5. Pada uji korelasi Pearson didapatkan nilai p = 0,000 (R = -0,917 untuk skor makroskopik, R = -0,862 untuk skor mikroskopik). Dapat disimpulkan bahwa bawang prei dapat menurunkan skor makroskopik dan mikroskopik gastropati pada tikus yang diinduksi indometasin. Kata kunci: Bawang prei (Allium fistulosum), Gastroprotektif, Kaempferol, Luteolin, OAINS, Quercetin.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014