Lempung Na-bentonit diinterkalasi dengan garam amonium kuaterner N Cetyl, N,N,N Trimetil Amonium Bromida yang sebanding dengan kapasitas tukar kationnya dengan perbandingan garam amonium kuaterner dan Na-bentonit 2,9155 g : 10,0 g. Kemudian lempung yang telah terinterkalasi ditambah asam palmitat 2,0480 g. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi terhadap lempung Na-bentonit tanpa terinterkalasi (LTT) dan lempung Na-bentonit yang telah terinterkalasi garam amonium kuaterner dan asam palmitat (LT). Karakterisasi tersebut meliputi penentuan perubahan struktur menggunakan metode difraksi sinar-X (XRD) dan spektroskopi inframerah (FTIR), penentuan waktu setimbang adsorpsi terhadap ion Pb2+, penentuan isoterm adsorpsi terhadap ion Pb2+, dan penentuan kapasitas adsorpsi terhadap ion Pb2+ menggunakan spektrometer serapan atom (ASS). Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan jarak dasar (basal spacing) d001 sebesar 5,12981 A° pada lempung terinterkalasi garam amonium kuaterner dan asam palmitat (LT) dibandingkan lempung yang tidak terinterkalasi (LTT). Kapasitas adsorpsi lempung tanpa terinterkalasi (LTT) terhadap ion Pb2+ sebesar 1,9565 mg/g sedangkan kapasitas adsorpsi adsorsi lempung terinterkalasi (LT) terhadap ion Pb2+ sebesar 4,0263 mg/g.   
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2007