ABSTRAK Artikel ini membahas tentang perubahan sosial masyarakat petani rumput laut Majapahit – Batauga (Buton Selatan). Pembangunan infrastruktur talud (pemecah ombak) menyebabkan hilangnya sarana produksi, area laut dangkal, sebagai lahan budidaya komoditinya, sehingga memaksa mereka untuk mengalihkan diri ke petani perkebunan Palawija. Penelitian ini menganalisis perubahan sosial para petani dalam dua konteks. Pertama, bentuk perubahan sosial pada proses alienasi ruang produksi rumput laut. Kedua, bentuk perubahan sosial paska tersingkirnya petani dari ruang produksinya dan beradaptasi dalam ruang produksi baru, perkebunan palawija. Kedua aspek tersebut dianalisis menggunakan teori fungsionalisme struktural, dengan konsep AGIL (Adaptation, Goal, Integration, Latency). Penelitian ini menggunakan metode narasi deskriptif dari jenis pendekatan kualitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu observasi dan wawancara langsung dengan kelompok masyarakat petani rumput laut Majapahit – Batauga dan instansi pemerintah daerah tingkat kelurahan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023